Waktu yang terus mengejar
Sore pun meringkuk di ufuk
Dan harapan menghampar
Sumringah saat kicau pagi
Bumi yang basah oleh mata air
Menumbuhkan pucuk di cinta
Bersama angin ia menebar
Di sisi hatiku nyatanya belahan jiwa
Ku dekap agar tak kasat nyata
Dari jarak pandang hingga rongga dada
Adalah persekutuan persetubuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar