Menanti adalah jarak aku dan bosan
Detaknya menusuk kesadaran
Menitis jadi peluh
Pelan memamah waktu
Menanti adalah deret bangku
Tembok dingin berdebu
Mata nanar menghadang pintu
Menelan segala keluh
Menanti adalah wajah lesi
Hitungan mundur
Ucap sebagai bagian diam
Tak bersahabat apalagi semangat
Menanti adalah suara sunyi
Berbisik di hati gundah
Segenap serapah
Hingga panggilan memecah
Sabtu, 17 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar