Kutaruh kangen sua
diantara tumpukan baju di kopor tua
Kereta bergerak berderak
menjemput kampung halaman
Kubungkus sejumput sombong dan secercah ria
buah tangan bagi sanak di desa
Kereta menembus malam
mendengus membawa cinta menuju tanah tumpah
Sabtu, 17 Maret 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANAK
Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Saat itu malam hanya butuh istirahat Tiba-tiba hujan mengerubunginya Suaranya liar dan menggelegar Seperti langit akan runtuh Pohon ketakuta...
Puisi berjudul MUDIK yang kamu tulis ini menggambarkan dengan indah perjalanan pulang kampung, mengangkat tema rindu dan hubungan erat dengan kampung halaman. Gaya puitis dalam penggunaan kata-kata seperti "kereta bergerak berderak" dan "kubungkus sejumput sombong" menghadirkan suasana emosional perjalanan, menandakan tidak hanya kebahagiaan dan kehangatan, tetapi juga perasaan mendalam saat kembali ke asal. Penggunaan simbol kopor tua, kereta, serta tumpukan baju menggambarkan nostalgia dan ikatan batin dengan kampung. Indah sekali!
BalasHapus