Garis wajahmu lugas
Berwarna logam. Kontras
Kerut di sisi mata tuntas
melukis pahit getir yang keras
Warna rambutmu kusut tipis
Jatuh tutupi tanya yang menepis
Garis bibirmu bergaris sinis
Mencibir dunia dengan anarkis
Siluet tubuhmu menyimpan kisah
Lekuknya berseberangan dengan bayang
Seakan ingin muntahkan cerita dosa
Tubuhmu indah muara segala larangan
Buah dadamu sumber segala dendam
Dialirinya mulut dahaga dengan serapah
Melumuri maksiat di hati yang putih
Ditumbuhkan prasangka antara puting
Adapun perut sebagai pusat semesta
Awal kehidupan dan dosa
Pusatnya adalah pusar
Adi ari-ari dari vagina
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar