Kita bincang lewat ketikan bahagia
Tanpa suara tiada sua muka
Hanya tatap bisu mendera layar
Kadang senyum sendiri
Membaca pikirmu terpampang
Kerap simpati dan empati
Diwakili gambar lucu di ujung kalimat
Percakapan makin intens
Malam kian tua
Sepi mencengkram
Mata nanar mengeja pesan
Jari menjawab segenap tanya
Secangkir kopi pahit
Sebagai orang ke tiga yang menyela
Musuh kita hanya satu
Listrik yang padam
Memutus aliran berita
Sedang lelah dibiarkan menumpuk
Melecut stres menolak kantuk
Menepis mangkel yang membunuh
Musik sayup mengalun dari pemutar digital
Sekian lama menatap jawab
Ketikan salah huruf melompat
Pinggang dan leher mulai meregang
Didera nyeri yang menggigit
Aku pamit pada sahabat hati
Komputer kumatikan
Lalu berbaring letakkan lelah
Selasa, 28 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar