Senin, 27 Agustus 2018

SYARAH SAJAK CAHAYA

Sajak berjudul CAHAYA ini saya tulis dengan menggunakan metode ke tiga, yaitu metode menantang diri saya untuk membuat puisi yang temanya dilombakan di salah satu komunitas.
Saya akan coba bedah sajak ini sehingga orang yang membacanya tidak kesulitan memahaminya *imho*

Sajak ini terdiri dari empat bait dan tiap baitnya terdiri dari empat baris.
Bentuk akhirannya a-a-a-a a-a-a-a b-b-b-b a-a-b-b.
Bait pertama tiap barisnya terdiri dari empat kata.
Demikian juga baris ke dua.
Baris ke tiga tiap barisnya terdiri dari lima kata.
Baris ke empat agak longgar karena ada yang tiga kata dan ada yang dua kata.

Temanya tentang cahaya.
Saya mencoba membicarakan dan menyampaikan tema ini dari sudut pandang yang agak berbeda
Biasanya orang mengaitkan cahaya dengan harapan atau kegembiraan atau hal abstrak lainnya.
Saya mencoba menulis sajak CAHAYA ini yang menceritakan tentang cahaya itu sendiri.


Keterangan bait pertama yang menceritakan si cahaya itu sesuai dengan yang ada di pikiran saya:

Pada mulanya adalah putih

Kata-kata di atas saya petik dari kitab injil Yohanes 1:1 yang aslinya berbunyi "Pada mulanya adalah firman"
Saya menggunakan penggalan ayat tersebut di atas untuk menegaskan bahwa sajak ini membicarakan cahaya dimana cahaya itu mempunyai warna dasar yaitu putih

Tanpa lengkung hanya larik

Disini membicarakan bahwa awalnya cahaya itu jalannya lurus tidak melengkung

Melesat dari ketiadaan nisbi

Cahaya itu menurut persepsi saya dimulai ketika ada big bang. Ledakan besar itulah yang mencerai beraikan materi awal menjadi berbagai macam zar dan materi pembentuk galaksi, tata surya planet, juga cahaya yang dihasilkan oleh bintang-bintang. Selain cahaya yang dibawa alam semesta sendiri.

Menembus semua galaksi

Cahaya sendiri bergerak terus mengisi ruang kosong dan tidak pernah berhenti sampai dia menemui halangannya seperti benda-benda planet ataupun hilang di black hole.


Keterangan bait ke dua, tentang cahaya yang berinteraksi :

Membentur titik air

Di sini saya mencoba menuliskan interaksi cahaya dengan benda lain sehingga menghasilkan banyak spektrum warna

Memecah warna mencipta pelangi

Penegasan untuk baris pertama bait ke dua. Keterangan idem dengan di atas

Terhampar seperti secarik permadani

Tidak ada keterangan

Lengkung lentur selendang bidadari

Cahayapun bisa berbelok jika ada media pembeloknya, seperti titik air, juga kaca, dll.


Keterangan bait ke tiga :

Melesat dan bersatu menjadi zarah

Jika telah melewati pembeloknya maka cahaya akan bersatu kembali. Ada dua keterangan mengenai cahaya, kesatu, cahaya adalah gelombang elektromagnetik (ini yang sahih, mungkin) dan ke dua cahaya terdiri dari partikel yang sangat kecil atau zarah.

Meluncur deras melewati ruang hampa

Kecepatan cahaya adalah 300.000 km/detik

Cahaya, waktu dan materi semesta

Merujuk pada awal big bang ketika materi purba tercerai berai

Hilang lenyap terhisap lobang hitam

Lobang hitam atau black hole dipercaya adalah akhir dari ledakan sebuah bintang yang mempunyai massa sangat-sangat padat dan gravitasi sangat-sangat besar yang bisa menghisap semua materi alam raya termasuk cahaya dan terjebak di dalamnya.

Lobang hitam dipercaya sebagai pintu masuk lobang cacing, jalan menuju dimensi lain. Perjalanan waktu.


Keterangan bait ke empat :

Pendar cahaya padam

Cahaya bila sudah dihisap oleh lubang hitam maka dia tidak bisa keluar lagi. terhisap. yang artinya pergerakannya berhenti dan cahayanya hilang.

Partikel melebur legam

Partikel atau zarah jika masuk lubang hitam maka hilang semua bentuknya.

Semua bermutasi

Keterangan sama dengan di atas.

Menjadi anti materi

Antimateri adalah materi yang terdiri dari antipartikel dari partikel yang menyusun materi biasa. Bila sebuah partikel dan antipartikelnya menyentuh satu sama lain, keduanya saling memusnahkan, artinya keduanya diubah menjadi partikel-partikel lain dengan energi yang sama menurut persamaan Einstein E=mc².(Disarikan dari google)


Terimakasih telah membacanya. Bukan maksud saya untuk menggurui. Hanya memberi keterangan jalan pikiran saya tentang sajak CAHAYA.

Kurang lebihnya mohon maaf jika ada salah-salah kata.

Saya sangat berharap masukan dari sahabat semua
.
Wassalamu alaikum wa rahmatulahi wa barokatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...