Datangmu negeri jauh
Menjejak di tanah asing tanpa sanak
Kau cari kekasih hilang kabar
Berjuang demi Asia modern
Tubuhmu ringkih
Kurus penyakit
Batuk demam
Pasi wajah
Kita sua di pondokan
Kau datang dengan tanya
Ku undang ramah istirahat
Berbagi makan bertukar cerita
Ku lamar kau dengan segenap cinta
Kau terima sepenuh pengabdian wanita
Rumah tangga kita ramai diskusi
Terjemah modern di alam kolonial
Ketika tubuh mampu terima beban
Kau kembali berjuang bawah tanah
Jika siang lelap kutemui
Malam merambat kau jelajahi perjuangan
Kau adalah buron
Gupermen selidik gerak bebasmu
Aku adalah lindung tubuh ringkihmu
Tanpa dekap tanpa birahi. Hanya bakti
Di akhir perjalanan
Sakitmu merenggut tubuh kurus
Kenanganmu tertuang dalam foto pernikahan
Ku simpan di kopor tua berkarat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar