Dari Tulangan kau adalah komoditi
Harga yang harus dibayar untuk jabatan
Sesuai jumlah hormat penduduk
pada gelar dan kerja
Dari keterpurukan kau balik telapak
Kau putus nadi persaudaraan
Kau urus tuan besar dengan patuh bakti
Kau rebut obor pengetahuan
Dengan lapar dahaga pencerahan, kau genggam dunia
Dengan bangga seorang wanita, kau tunjukkan pada masyarakat dahsyatnya ilmu di tangan ambisi
Wanita pribumi yang sanggup menggenggam buhul jiwa
Berdiri sama tinggi dalam kulit dan gender
Sejajar dalam sulit dan untung
Engkau, Nyai berhati bangsawan
Auramu elegan ningrat berharta
Ucapmu didik sopan tatakrama
Wawasanmu luas laksana buku
Dagang alatmu menaklukkan hidup
Putrimu pengatur gerak usaha
Pengawalmu darah pendekar Madura perkasa
Sihirmu menanggalkan katak dari tempurungnya
Mama, baktiku untuk cerdasmu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar