Jumat, 26 Oktober 2018

SECARIK SURGA

Ibu bumi penilik air mata kesuburan
Tetap terjaga menjaga mata air mengalir
Membujuk angin agar meniup mata hati
Sehingga matahari dapat mematri hari

Di luasan kering tertancap akar menghujam
Merambat senyap meyerap menghisap hidup
Daun ranting layu rapuh membusuk berserak
Bersimbah papar pijar menanti sirna sinar

Langit melepas tirai terik mengusik
Angin mengangkat bau tanah hadap awan hitam
Menuntun tetesan hujan pertama pada dahaga

Retakan tanah meloloh rumput merana
Melepas daya hidup di tiap biji mengharap
Dan senyum mentari sebagai tetesan pelangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...