Senin, 22 Oktober 2018

SUATU HARI SECERCAH CERITA

Jalan kota terawang rembang senja
Pisahkan bangunan dan bayang
Jendela menghadang teja
Warnanya emas dan temaram

Tiang terbungkuk menyangga lampu
Sinarnya dekap malam
Kadang angin menggoyang daun
Bayang menari di sepanjang trotoar

Kemarau sisakan sidik di simpang
Serupa hati hindari kerontang
Jalan menikung ikuti rindu
Kendaraan berkelok tinggalkan debu

Wajah-wajah sesaki malam gerah dan gaduh
Mencari senyum antara peluh dan keluh
Pasangan dengan warna aksesori
Coba nikmati bosan di bangku sepi

Bulan kian condong jauhi horizon
Tinggalkan bintang berserak
Jiwa-jiwa sesat kembali memeluk sunyi
Dan malam kembali mati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...