Tak perduli berapa banyak pikiran menolak waktu
Membebaninya dengan setumpuk purba sangka
Menipu pandangnya karena cantik kosmetik
Arusnya tetap menghanyutkan kenangan
Emosi kadang menjadikan waktu seolah meregang
Namun tetap menyisakan jejak pertanda
Seperti qodar yang terjadi pasti
Waktu selalu menemukan jalan kembali
Ketika tetapkan langkah telusuri belantara
Niat sekuat tekad menyibak onak dan duri
Segenap harap panjang yang berliku
Tenggelam diharibaan waktu yang bergerak dalam sunyi
Bayang rindu berserakan sebagai jejak sejarah
Seperti menunjuk arah pada hati yang terasing
Dan waktu yang kian menjauhi usia
Tak pernah menoleh untuk kecewa
Minggu, 25 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar