Semesta memuai
Bintang lahir
Beranak pinak
Berserak di cakrawala
Membentuk kabut susu
Mengalir menuju ketiadaan
Aku tengadah menatap langit
Bangun ditinggikan tanpa tiang
Diluaskan sejauh waktu
Kesunyian yang baka
Bintang jatuh melesat
Lewati malam bulan
Ekornya mengibas
Aku menyimpan tanya
Adakah yang memandang dari sana?
Minggu, 25 November 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar