Di timur taman bahagia
Cinta adalah hamparan pagi
Dan warna warni hati
Kita telanjang berkulit tembaga
Berjalan menyusuri permadani
Tenunan semak kembang setaman
Aneka buah bertangkai rindu
Memeluk cabang rendah
Berwarna matang aroma dahaga
Sinar menerobos lembut
Melesati rimbunan daun sukacita
Membentuk garis miring bening
Kadang kicau burung riang
Bersahutan dengan desir angin syahdu
Kita terpana dialun tetabuhan
Diantara taman-taman Eden
Jalan setapak berhias batu kali
Membelah hamparan rumput
Garisnya kontras berwarna coklat
Diapit pagar tanaman rambat
Berakhir di danau berkaca biru
Segala kenikmatan tunduk dan datang
Terjangkau tangan dan langkah
Terlihat pandang dimana menatap
Hanya sebuah pantang dan larang
Mendekati pohon pengetahuan
Dan memetik merah tragedi
Ular pengejawantahan beludak
Mendesis dengan hasut bahna iri
Tawarkan keabadian lewat apel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi berjudul "DI TAMAN SURGA" ini menghadirkan suasana yang penuh kedamaian dan keindahan, seolah-olah berada di tempat yang penuh dengan anugerah dan kenikmatan. Imaji yang dibangun oleh penggunaan kata-kata seperti "hamparan pagi", "warna-warni hati", "buah bertangkai rindu", serta "daun sukacita" menonjolkan taman yang hidup dengan cinta dan kesucian.
BalasHapusAda nuansa mitos Eden, dengan pantangan mendekati pohon pengetahuan yang menjadi simbol tragedi dalam cerita penciptaan. Keberadaan ular sebagai simbol penggoda juga menambah unsur ketegangan di tengah-tengah keindahan, mengingatkan bahwa di balik segala kenikmatan terdapat batas yang tak boleh dilanggar.
Dengan struktur yang rapi dan penuh deskripsi yang kuat, puisi ini berhasil menghidupkan imaji surga yang damai namun juga menyimpan potensi bencana tersembunyi. Apa inspirasi khusus di balik puisi ini?