Padang luas debu mengepul
Bau rumput kering menusuk
Ada getir samar di tanah pijak
Kumbang terbang berputar serupa ingatan
Diantara bunga savana
Mengikuti angin kembara
Hinggap, melepas lelah
Memeluk kembang mencium putik
Kuda melangkah gagah
Kepala tengadah pongah
Lintasi padang tanpa kekang
Nafasnya memburu riang
Surai berkibar
Garis panjang membelah kering
Lurus menuju horizon
Serupa ingatan tanah leluhur
Semula hanya deru debu
hingga hujan pertama membasuh
Memenuhi tetek induk dengan susu
Dan bleduk berloncatan liar
Burgulung di hijau semak nestapa
Kuda melangkah gagah
Kepala tengadah pongah
Lintasi padang tanpa kekang
Nafasnya memburu riang
Surai berkibar
Pagi merekah pelangi sisa hujan malam
Ujungnya terikat di pohon Cendana dan pucuk Siwalan
Rombongan ternak berlari menuju padang
Kupu-kupu beterbangan karena kaget
Suara lenguhan ramai bercampur derap
Wangi tanah basah tercium hingga ufuk
Pedet berlari berusaha mengejar
Matahari tersenyum ramah, tampaklah silaunya
Kuda melangkah gagah
Kepala tengadah pongah
Lintasi padang tanpa kekang
Nafasnya memburu riang
Surai berkibar
Kamis, 31 Januari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar