Kamis, 31 Januari 2019

SEPERCIK AIR

Air memercik tinggalkan derai hujan
Dengan gigil menyentuh lantai beranda
Sedang rumput di laman menoleh pada teduh teritis
Sebab tubuhnya kuyup menahan tetes

Air memercik serupa embun musim bediding
Titiknya menempel dan menutupi kaca jendela
Pandangpun seperti tersaput kabut
Di luar, bayang pohon melambai tertiup angin

Air memercik pada dingin yang sunyi
Ketika bunyi rintik telah berhenti
Dan malam berhembus lewat para
Aku duduk sendiri sambil nikmati kopi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...