Langit mengerek mendung
Latarnya awan hitam bergulung
Sekejap petir mengedip
Matahari palingkan wajahnya
Angin meniup daun
Layaknya jemari penari kecak
Dunia terpana kaku
Rintik pertama menyentuh tanah
Hujan berderai dalam barisan
Formasi serampang dua belas
Luwes impian serimpi
Garang Anoman obong
Air menitik ritmis
Deras ngelaras sunyi
Tetes menjadi kubang
Mengurai bau tanah becek
Bumi sebagai panggung musim
Dengan tirai serupa lembar pelangi
Samar bayang turut melenggang
Nikmati derasnya tarian hujan
Minggu, 24 Februari 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar