Mengantri mengantar lelaku
Waktupun bergeser lambat
Layaknya bercumbu
Setiap langkah puncaki orgasme
Sabar sebagai buah sebab jenuh
Wajah tanpa nama hanya garis abstrak
Keluh menyebar endemik seumpama zikir
Kerinduan pertemuan serupa punguk dan purnama
Secermat khatamnya ekstase urutan
Di loket terjadi manunggal ing kawula gusti
Berkaspun diteliti kesahihannya
Dan pendosa mendapa nomor antrian lain
Selasa, 26 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANAK
Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Saat itu malam hanya butuh istirahat Tiba-tiba hujan mengerubunginya Suaranya liar dan menggelegar Seperti langit akan runtuh Pohon ketakuta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar