Rentang sebagaimana usia meregang
Empati seumpama refleksi mata hati
Tiada angan semisal pijak nurani
Nanar pandang sebagai kilau kemilau janji
Olah segenap harap kerap menghadap
Gelap hamparan malam terpana bintang
Alihkan kantuk dan cemas serupa gairah
Lembar kata mendobrak terserak
Intuisi berubah jadi kalimat mengikat
Hendaknya ide menjadi tinta pengikat hati
Waktu hanyalah angka terbilang
Impian sesaat yang kadang berulang
Jejaknya berhenti menetap di ujung
Anganpun terbang terbawa angin
Yang menebar senyum dalam senyap
Adapun seri wajahmu teduh serupa gumpalan awan
Namun tiap kilah yang terungkap
Tiada tinggalkan kisah renggang menggenang
Inisiasi keberanian layaknya ucap jawab
Minggu, 03 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar