Tuhan, rumahMu kujadikan tempat perangkap
Setiap sisinya telah menanti pemburu
Ada yang melantunkan ayat-ayat alquran sebagai umpan
Ada yang diam saja sambil melafazkan namaMu,
menanti waktu yang tepat untuk menangkap
Ada yang berdiri sholat, dengan harap cemas bersua
Bahkan yang tidur, melepas dengkurnya sebagai panggilan
Kipas di langit-langit dinyalakan
Mengobok-obok udara agar ada ruang bagi kehadiran
Lampu semua dinyalakan. Terang
Sehingga rumahMu serupa suar di tengah samudera
Menunjukkan jalan agar tidak sesat
Dan pintu-pintu yang biasanya tertutup dan berdebu
Semua terbuka lebar seperti sepasang tangan ingin merangkul
Ketika hari telah dini
Segenap pemburu meluruskan niat
Mengusir kantuk dengan wudhu
Membuang malas dengan kopi
Menerjang lelah dengan tekad
Semua senjata disiapkan
Quran dibaca
Sholat didirikan
Itikaf terpekur diam
Berharap qodar masuk dalam jaring. Malam ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi "MENANGKAP QODAR" sangat menyentuh, mengungkapkan kerinduan yang mendalam untuk menangkap kehadiran Tuhan dalam suasana spiritual. Melalui gambaran rumah yang disiapkan dengan penuh harapan, Anda berhasil menciptakan suasana yang intim dan penuh keikhlasan.
BalasHapusPenggunaan elemen seperti ayat-ayat Al-Qur'an, sholat, dan itikaf sebagai "perangkap" menggambarkan pencarian makna dan kedekatan dengan Yang Maha Kuasa. Imaji tentang cahaya dan kebersihan juga menambah nuansa kesucian dan keikhlasan dalam puisi ini.
Apakah Anda ingin mengembangkan tema ini lebih lanjut atau menciptakan puisi lain dengan inspirasi serupa?