Sekumpulan mendatangi siang
Tanpa wajah, hanya menggenggam protes
Sembunyikan beringas di balik gamis
Di tempat inisiasi kata menjadi hukum
Penjaga adalah seragam tanpa nurani
Berbekal tugas, hanya maju bak pion
Tarian mulai dipentaskan di bahu jalan
Pakem provokasi dan langgam caci. Tarian perang
Di sisi panggung lain, hanya ada diam serupa pantomim
Mantra rasuki akal jadi amarah
Tarian pun koyak telah batu dan api
Nyawa sebagai tumbal bagi amuk
Langit mendung matahari bersedih
Panggung porak poranda
Api tetap sekam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ANAK
Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Saat itu malam hanya butuh istirahat Tiba-tiba hujan mengerubunginya Suaranya liar dan menggelegar Seperti langit akan runtuh Pohon ketakuta...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar