Tanah tempat segala musim berlabuh
Mengabarkan dukanya hamparan debu
Dibawanya angin ke segenap perdu
Hingga terdampar di pelataran rumahku
Kering kemarau ialah mantra hujan
Pohon meranggas bercabang sunyi
Langit bunting berat oleh kilat
Pecah menjadi murka
Tanah retak karena luka kerontang
Terhenyak menatap awan hujan
Tetesnya dikandung geram
Dan pelataran perlahan basah
Senin, 05 Agustus 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar