Aku memilih waktu dari tumpukan kesempatan yang mengonggok
Mencoba sesaat, mencari luang dan sempat, diantara lipatannya
Dan mematut semangat berlama-lama di hadapan cermin hati
Menanggalkan sedikit ragu yang masih menyiksa
Api lilin menerangi kita, membakar sisa gugup di mataku
Gelas tinggal setengah sebab kering kata
Wajah kita sedekat bayangan rindu
Telapakku berkeringat dingin menenggang degup
Sedikit malu kugenggam tanganmu. Ada getar.
Dalam, kupandangi garis kecantikanmu
Dilingkupi malu oleh pilinan harap cemas
Terbata, kubisikkan satu kata di kupingmu mungil. Cinta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar