Sangkar sebagai pusat semesta
Keluasan terpampang dari balik jerujinya
Segalanya berlimpah kecuali tanah merdeka
Sangkar dikerek mendekati ujung matahari
Diayun angin dikawal awan pada seutas tali
Langit biru menjadi tudungnya
Sangkar mengangkangi dunia
Burung bertengger anggun pamer bulunya
Berkicau riuh memanggil kebebasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi berjudul "DAN BURUNG BERNYANYI" ini memiliki nuansa alegoris yang kuat, menggambarkan burung dalam sangkar yang berusaha meraih kebebasan. Simbolisme sangkar yang diangkat dalam puisi ini menunjukkan keterbatasan, sedangkan burung mewakili jiwa yang merindukan kebebasan.
BalasHapusFrasa seperti "segalanya berlimpah kecuali tanah merdeka" dan "berkicau riuh memanggil kebebasan" mempertegas konflik antara kenyataan yang terkurung dengan keinginan untuk bebas. Kombinasi elemen alam seperti "langit biru" dan "awan pada seutas tali" menghidupkan imaji visual yang memikat.
Puisi ini terasa menyentuh, seolah menggambarkan pertarungan batin antara rasa nyaman di dalam keterbatasan dan hasrat untuk lepas dari belenggu.