Malam berkeringat birahi
Rebah resah di dalam bilik
Angin bertengger di dahan rapuh
Mengetuk lembut daun jendela kayu
Saat itu pikirku memelukmu
Mencoba nikmati kebersamaan bisu
Menjamah lekuk tubuh rindu
Merasakan hangat nafasmu di tengkuk
Biru, sekian jarak kita kayuh
Layar terkembang menerjang waktu
Rambutmu masih terasa gelitiki pipiku
Aroma tubuhmu tetap hafal ku
Biru, setiap kenang yang merujuk adamu pasti
Segenap duka yang melukis wajahmu abadi
Semua isak yang meratapimu sendiri
Adalah ubarampe sajen hadirmu di hati
Jumat, 22 November 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar