Kucingku birahi
Di kandang ia gelisah
Suara gerengnya dalam
Tiada nafsu makan
Pintu dibuka
Kucing langsung lompat
Tubuhnya digosok ke tembok
Lalu lari menuju semak
Sore kandang kosong
Makanannya dirubung semut. Melempem
Malam kandang tetap kosong
Sayup suara kucing menggeram. Berkelahi
Pagi itu kucingku meringkuk di dekat kandangnya
Kepalanya diletakkan sebab lelah
Bulunya kotor sedang di wajahnya ada luka mengering
Kupanggil namanya dan ia mendatangi dengan pincang
Senin, 17 Februari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi ini menggambarkan siklus alami dari kucing yang sedang birahi, di mana naluri hewani mereka mendorong perilaku tertentu yang penuh gairah, gelisah, dan kadang-kadang membawa luka fisik. Suasana di setiap bait memperlihatkan transisi dari kegelisahan, kebebasan, hingga kembali dalam keadaan lelah dan terluka.
BalasHapusApakah puisi ini didasarkan pada pengamatan langsung terhadap kucingmu, atau hanya imajinasi semata?