Bayangan rebah lebih sepenggalah
Pengeras berteriak memanggil
Orang merayap dari sekujur sawah
Bentang lapang rumput teki
Sisa jerami padi mengering
Berduyun lelaki perempuan bertudung
Berjalan membuntuti matahari
Bergerombol kambing dengan klenengan di leher
Berjalan menyusuri sore
Desa yang sibuk dengan hiruk pikuk
Keriaan terjadi di kandang
Tumpukan jerami sisa panen pertama
Bongkokan rumput segar
Anak sapi berloncatan dengan riang
Gerombolan kambing minum dari palung yang sama
Cempe menetek dengan semangat
Ayam berkejaran hendak kawin
Suaranya ramai memenuhi
Di pawon harum kopi bercampur sangit kayu bakar
Bersatu menjadi aroma cinta
Suara minyak panas di wajan
Baunya bersatu dengan kepulan kopi
Dan pisang goreng berwarna kuning
Kudapan sore pelepas lelah
Satu dua langsung bergegas mandi dan bersuci
Setelah berseragam sarung dan kopiah mereka berjalan
Saling berkejaran dengan qomat
Menuju surau di tengah dusun
Untuk berbaris di belakang imam
Dan mengusik lengang dengan takbiratul ikhram
Senin, 06 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar