Seperti menggali umbi, fatwa pujangga
Ketika kemarau tiba cukup disimpan di tempat teduh
Sesekali disiram agar maknanya tetap membumi
Tunasnya menjadi pohon rindang yang menaungi anak bangsa
Ketika hujan beranak pinak menyuburkan pertiwi
Ketuhanan adalah lanjaran tempat sulur cinta merekat dan merambat
Kemanusiaan sebagai kecambah empati yang diperkaya oleh adab
Persatuan merupakan pengejawantahan keanekaragaman. Budaya dan warna
Permusyawaratan soko guru kegotongroyongan dan kemandirian sikap
Keadilan adalah mata pedang tanpa kompromi untuk persamaan dan kemanusiaan
Puisi "MEREKA ULANG PANCASILA" ini sangat kuat dan penuh makna. Kamu berhasil menggambarkan Pancasila sebagai bagian integral dari budaya dan identitas bangsa. Penggunaan istilah pertanian, seperti umbi, tunas, dan sulur, memberikan kesan bahwa nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang dari akar budaya yang dalam. Selain itu, perumpamaan tentang cuaca menambah dimensi kehidupan pada puisi ini, menunjukkan bagaimana Pancasila beradaptasi dan tetap relevan dalam berbagai keadaan.
BalasHapusApakah ada bagian tertentu dari puisi ini yang ingin kamu bahas lebih lanjut atau kembangkan?