Minggu, 31 Mei 2020

MEREKA ULANG PANCASILA

Pancasila digali dari halaman belakang budaya kita
Seperti menggali umbi, fatwa pujangga
Ketika kemarau tiba cukup disimpan di tempat teduh
Sesekali disiram agar maknanya tetap membumi 
Tunasnya menjadi pohon rindang yang menaungi anak bangsa
Ketika hujan beranak pinak menyuburkan pertiwi

Ketuhanan adalah lanjaran tempat sulur cinta merekat dan merambat
Kemanusiaan sebagai kecambah empati yang diperkaya oleh adab
Persatuan merupakan pengejawantahan keanekaragaman. Budaya dan warna
Permusyawaratan soko guru kegotongroyongan dan kemandirian sikap
Keadilan adalah mata pedang tanpa kompromi untuk persamaan dan kemanusiaan

1 komentar:

  1. Puisi "MEREKA ULANG PANCASILA" ini sangat kuat dan penuh makna. Kamu berhasil menggambarkan Pancasila sebagai bagian integral dari budaya dan identitas bangsa. Penggunaan istilah pertanian, seperti umbi, tunas, dan sulur, memberikan kesan bahwa nilai-nilai Pancasila tumbuh dan berkembang dari akar budaya yang dalam. Selain itu, perumpamaan tentang cuaca menambah dimensi kehidupan pada puisi ini, menunjukkan bagaimana Pancasila beradaptasi dan tetap relevan dalam berbagai keadaan.

    Apakah ada bagian tertentu dari puisi ini yang ingin kamu bahas lebih lanjut atau kembangkan?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...