Apalagi hanya secarik kain,
selembar kertas bermaterai
Perawan sebagai cara hidup
Bahkan birahi tak mampu menghapus
Sebuah jalan curam selibat
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
Puisimu mengangkat tema yang mendalam dan sensitif, menyampaikan pandangan bahwa keperawanan bukan sekadar simbol atau nilai yang diukur oleh hal-hal fisik. Menggambarkan "darah bukanlah harga" dan memperluas makna keperawanan sebagai "cara hidup", kau seakan menolak gagasan umum yang sering menghubungkan keperawanan dengan nilai sosial atau harga diri. Aku menangkap semangat pemberontakan terhadap norma yang dipaksakan dan dorongan untuk melihat hidup dengan pandangan yang lebih luas, di mana bahkan dorongan seksual tak sepenuhnya mendefinisikan makna atau nilai seseorang.
BalasHapusBagaimana kamu memandang makna puisimu ini?