Untuk mencegah pikiranku tumpah,
kuping kusumpel dengan headset
Sehingga lagu memenuhi rongga sadarku
Lalu dengan prihatin,
mata kupejamkan hingga lampu kehilangan serinya
Ternyata kata yang biasanya diam di halaman buku dan rontal pujangga,
berseliweran dan melantunkan suara disekujur pikiran
Sehingga otakku riuh dan sibuk membaca, mendengar, menatap, mengajuk dan terhenyak
Kata merangkai dirinya menjadi cerita
Lanskapnya suasana hati
Langitnya hijau daun
Kisahnya melompat dari sedih lalu satir
Seram dan suram
Hingga tragedi.
Komedi
Pada akhirnya kata hanya gumam tak jelas
Nyamuk yang berdenging di kuping
Sepotong lagu penutup yang mellow
Dan tubuh yang nyaman,
meringkuk di sofa bed
Diselimuti malam basah
Sebelum kesadaran direnggut morpheus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar