Kaki siap melangkah mendatangi
Namun cuaca tiba-tiba guram malam
Diiringi gelegar petir, hujan satu per satu turun ke bumi lata
Aku hanya bisa memandang, masygul
Sekadar payung maupun jas hujan tak
Telah satu jam hujan berjatuhan merubungi beranda
Kuhabiskan waktu dengan bermain gadget
Melihat langit-langit rumah (lampu gantungnya)
Mengawasi jendela yang kedinginan dan berembun
Namun tak ada tanda-tanda jam akan menghentikan hujan
Hujan masih asyik menghitung rintik yang jatuh
Seorang pembantu mendatangi
Mempersilahkan aku untuk mengikutinya
Menuju kamar untuk beristirahat
Tanpa basa-basi kuayun langkah tepat di belakangnya
Dengan sopan, di depan pintu kamar ia memberi tahu kamar mandi
Serta berucap untuk tidak sungkan memanggilnya jika ada keperluan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar