Sebagai setandan bahagia bahasa tubuhmu gairah
Seulas bibir merah saga sebagai rona
Senyummu rekah dikulum
Ketika berucap prenjak bernyanyi
Kata-kata dengan indahnya terangkai
Sejenak setelah senyummu sirna
Dan dekik di pipi lenyap
Tatap matamu tetap mentari pagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar