Selasa, 08 Maret 2022

HUJAN LAGI SORE LAGI

Jangankan terbang terbawa angin
Lewati jendela pun tak
Sebab rindu adalah dendam
Yang harus dibayar lunas beserta rentenya

Sesungguhnya hujan datang dan datang lagi sebagai wasilah
Mencoba menautkannya di kelingking dan jari manis
Namun segenap rintik hanya meratap sedih
Karena jemari tetap kosong tanpa janji

Hujan sore menetapi janjinya
Meninggalkan dupa sesaji di pintu batin
Setelah tuntas ia menyusul matahari
Lalu tenggelam dalam malam yang buram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...