Tiada legam matahari
Hanya awan mengusik
Pada jendela angin
Hilang bediding
Namun jua birahi
Pada bisik gemerisik
Di antara dahan dan ranting
Daun jatuh terkulai
Pada pandangku, Mei
Kemarau kau bercerai
Sepanjang sore hanya air menitik
Pada mata yang mencari
Panas tidak lah arti
Cukup rebah di lantai
Pada setiap akhir terik
Teja tetap ditarik
Mengikuti tenggelam matahari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar