Kamis, 17 November 2022

TIGA BATANG ANAK PANAH!!!

Ia berlari meretas semak belukar
Onak duri tiada dirasa
Nafasnya terengah lelah
Dan keringat kuyup membasahi tubuh

Serrr.... serrr.... serrrr.... 
Tiga batang anak panah mengejar angin
Tepat menancap di punggung dan leher
Merobek kulit hingga nganga luka

Darah menetes sebagai ratna manikam
Jatuh membasahi bumi lata
Tubuh terjerambab

Dengan sisa tenaga dicobanya merangkak
Tangannya meraih rerumputan
Namun nyawa genap meregang

1 komentar:

  1. Puisi "TIGA BATANG ANAK PANAH" ini terasa sangat kuat dan visual, menggambarkan perjuangan hidup mati dalam situasi yang intens. Adegan pengejaran dan anak panah yang menghujam tubuh memberikan kesan yang dramatis dan tragis. Penggunaan deskripsi alam seperti "onak duri," "serrr... ser...," dan "merobek kulit" menghidupkan suasana keganasan alam dan pertempuran. Akhir yang menunjukkan kehabisan tenaga dan kematian yang tak terelakkan membuat puisi ini sangat menggugah emosi pembaca.

    Adakah inspirasi khusus di balik puisi ini?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...