Minggu, 01 Januari 2023

KAU, AKU DAN MALAM PERGANTIAN

I. KAU

Sofa itu merah marong
Kontras dengan kulitmu 
Kuning temu giring

Kau duduk dengan anggun
Ditanganmu segelas anggur
Dan setangkup kenangan

Suara musik lembut mengalun
Menghadirkan ingatan dari masa lalu
Dan menemani diammu

Di luar kembang api pecah bagai ratna
Berwarna pelangi 
Dan tersingkir dari sunyinya hati

II. AKU

Aku memandang dari balik jendela muram
Langit terlihat jauh dan berwarna kusam
Hanya lampu jalan yang menerangi
Dan kucing kampung berpesta di onggokan sampah

Bulan separoh sabit di kaki langit
Sinarnya temaram
Seperti ingatan yang gundah
Ditinggal pergi, hilang bersama angin

Aku termangu menanti kembang api
Di benak hanya ada kau
Berdiri sendiri di gelap malam
Tanpa tegur jua sapa

III. MALAM PERGANTIAN

Di kerumunan malam yang riang
Semua tatapan tercurah ke atas panggung
Panggung dengan warna warni gairah
Dan lampu yang berkedip genit

Orang berdesakan
Bau parfum bercampur 
Laki perempuan berdiri berbaur
Beradu tubuh bermandi peluh

Nyanyian silih berganti
Tarian silih berganti
Teriakan silih berganti

Demi waktu dan lampu yang padam
Segenap meniup disertai sorak
Kembang api menembus gelap malam
Menyisakan asap dan lelatu api serupa ekor merak

Wajah-wajah memudar oleh lelah
Seluruh malam telah tumpah ruah
Satu dua masih menggadangi dini hari
Sisanya hanya didera senyap nan baka

Kerumunan silih berganti
Ramai silih berganti
Hingga tersisa sampah dan sepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...