Kuncinya berkarat karena doa
Di balik pintu ia mendekam
Mengintai mangsa yang tersesat hilang arah
Dari barisan kata yang siap menerkam,
sambil memamerkan taring kematiannya
Titik berjibaku melawan nasib,
dan mengakhiri hegemoni congkaknya arti
Sudahlah; titik; kembali sajalah kau bertahan,
hingga punggungmu remuk terinjak
Tak usah kau tangisi, sesal
Karena kau hanyalah sebutir debu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar