Sebelum dihiasi senyum dan sederet kata
Mata yang biasanya jadi cermin hati,
disembunyikan oleh rias yang tebal
Wajah sendiri sebagaimana suasana
Kerutnya mengikuti seumpama waktu
Senyum yang dikulum serta bibir yang rekah
Sebagai pelengkap penderitanya
Jika malam telah terbilang
Suara hilang terngiang
Wajah rebah dalam lengang
Di peraduan ia melepaskan topeng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar