Titian air mata buluh perindu
Di persimpangan antara impian
Kita menanti pertemuan dua nestapa
Di bawah angin aku berlindung dari pedih sedih
Sebab engkau tengah menorehkan perih
Dibenamkannya jejakmu sebagai pupuk
Lalu ditanam hingga waktu yang jauh
Rinduku sebatang perdu
Hidup sungkan mati tak mau
Dicengkeramnya tanah kering
Sekadar meletakkan penat di akhir hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar