secepat kedip mata pun
Namun kerja tetap datang,
tak pergi lagi
Pagi dimana asap pawon,
maupun sore ketika bergegas
Hanya sekadar kopi
dan keringat siang yang terik
waktu istirahat
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
Puisi 'HARI-HARI PEREMPUAN' ini menggambarkan kesibukan sehari-hari seorang perempuan yang tidak pernah lepas dari kerja, dari pagi hingga sore. Asap pawon dan kopi menjadi simbol keseharian, merefleksikan kelelahan serta singkatnya waktu istirahat di tengah panasnya siang. Melalui bahasa yang sederhana namun kuat, puisi ini menggambarkan realitas perempuan yang seringkali terbebani oleh rutinitas tanpa henti.
BalasHapus