Licinnya hingga sepatu
Langkahku berjingkat sebab kerikil
Dan pagi telah semarak matahari
Jalan desa yang panjang dan berliku
Berujung di gapura dusun
Seekor anjing melintas sambil mengibas
Anak ayam mengejar induknya
Di depan halaman rumah aku termangu
Teringat seorang anak berlari berkejaran
Ah, itu hanya kenangan lalu
Dan kuketuk perlahan pintu berwarna mahoni
Dari dalam terdengar suara sandal
Langkahnya gupuh
Pintupun dibuka
Seraut wajah teduh tersenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar