Uluk salam sebagai mendung
Sesiangan menudungi
Sehingga akhirnya jadi gerimis yang membasahi sore
Tak lama ia bercengkrama
Melepas panas kembali pada fitrahnya
Dan malam pun sambang
Diiringi dengung nyamuk di kamar
Tiada ucap tak ada pamit
Hanya saja bau tanah semerbak
Daun jatuh menanggalkan kuningnya
Lalu memeluk bumi yang lembab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar