Pantatnya panas duduk di jok beca
Ia berharap ada yang menawar minta diantar
Rejeki tak lari kemana
Sebatang rokok tinggal separuh
Dihisapnya dalam-dalam untuk menahan lapar
Sejak pagi ia menanti di mulut pasar
Rejeki tak lari kemana
Sepeminum teh telah berlalu
Ia bersiap mengayuh becaknya, pindah
Tiba-tiba seorang ibu menggamit bajunya
Rejeki tak lari kemana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar