Sepercik rindu seruas hati
Selarik sendu segaris sepi
Selirih desau sekilas nyeri
Seutuh dirimu dalam singkap asmara
Selembar mimpi senyari bumi
Seutas harap sesunyi mimpi
Seperti khayal sendiri bersemi
Segenap cintaku menjelma rindu dendam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EMBUN
Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau Burung masih memamerka...
-
Malam itu hanya ada gerimis Tak ada teman yang lain Bayi suci menangis di gendongan. Lapar Sedangkan tete ibunya kempes Malam itu kudus Kar...
-
Lusi di langit dengan hati (dalam) perjalanan ke pusat hati (dan) mengetuk pintu hati (ucapkan) selamat datang ke hatiku Seseorang di dalam ...
-
Keriput bukanlah usia Hanya lelah keringat Dan mata yang kelabu abu Tiada pinta hanya nanar Sebenarnya wajah masih diselubungi mimpi L...
Puisi yang indah! "SEPERCIK SELEMBAR" menghadirkan permainan kata yang penuh irama, di mana setiap bait mencerminkan perasaan rindu dan harapan yang terjalin erat dengan nuansa kesunyian. Ada keseimbangan antara harapan yang tenang dan kerinduan yang mendalam, dengan penggunaan kata-kata seperti "sepercik", "selembar", dan "segenap", yang memberi kesan halus tapi kuat. Tema cinta yang tersirat dalam asmara ini begitu menyentuh.
BalasHapusApakah ada latar khusus yang menginspirasimu menulis puisi ini?