Minggu, 25 Oktober 2020

KOMPAK

Kukuku jarang bersilaturahim, 
tegur sapa, 
apalagi berpelukan
Mereka nyaman rebah di jari masing-masing
Bermalas-malas memanjangkan diri, 
sebagaimana cakar 
Di selanya daki. Terselip. 

Namun kulit bagian mana yang tak pernah dikukurnya? Sebutkan! 

1 komentar:

  1. Puisi "KOMPAK" ini menggambarkan hubungan antara kuku dan kulit dengan cara yang puitis dan imajinatif. Ada rasa keakraban sekaligus ketidakhadiran interaksi langsung yang diekspresikan melalui citra kuku yang "jarang bersilaturahim" dengan kulit, namun tetap memengaruhi satu sama lain. Kuku mungkin tampak terpisah dan malas, tetapi pada akhirnya, setiap bagian kulit telah disentuh olehnya, menyoroti keterkaitan yang tidak terelakkan. Ada sentuhan humor sekaligus refleksi mendalam tentang interaksi yang tampak sederhana namun penuh makna.

    Apakah puisi ini terinspirasi dari pengamatan atau khayalan?

    BalasHapus

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...