Menangis di bibir ranjang
Menghadang matahari terbenam
Jatuh di pelimbahan jua
Ketika kau menguak takdir
Kemudian menjadi tiga
Kau, aku dan duka
Mengembang rembang air mata
Kata diam senyap
Satu dua kali menjadi isak
Dan jendela menjadi bingkai
Bagi lanskap hati