Selasa, 27 Desember 2022

TOKSIK

Bunda, 
kata-katamu menikam seperti sembilu
Sebagai lidah yang menetes darinya prasangka
Hingga menutupi pandang mataku dengan secarik dendam

Bunda, 
di dalam pikirku manjing seseorang
Seseorang yang menggenggam amarah luka
Seperti bara dalam sekam, ia membakar

Bunda, 
setelah porak poranda hati dan pikiranku
Ia membuang kunci ingatan
Ia bersemayam, namun bukanlah aku adanya

Bunda, 
tak perlulah kau mengasah gerammu dengan kata
Namun tajamnya kau lesakkan pada sanubariku
Hingga aku tercerai berai, mengecil kerdil sebagai debu

Selasa, 20 Desember 2022

HAUL

Berapa jarak darimu, 
hingga dapat menggapai daku
Dari hangat musim semi padang rumput, hingga gemintang langit timur
Serasa kau di sini menghampiriku

Kelahiran adalah sebuah keajaiban
Ditiupkan nyawanya pada hari ke empat puluh
Namun ibu bersedih sebab kasih karunia
Karena ia suci tanpa pernah disentuh

Diam dan isyaroh tak dapat memuaskan, hai saudarinya Harun
Dari buaian ia berucap membela
Malaikat menutupi langit dengan sayapnya
Menjadi saksi kelahiran anak manusia yang kudus

Jumat, 16 Desember 2022

PERTARUNGAN

Dengan warna warni yang merona; dan yel-yel yang berkumandang; arena dipenuhi oleh aura; serta semangat partisan; alkohol dan euforia. 

Pertarungan kian berdarah-darah; pertaruhan merebut kehormatan; keringat terkuras; sebab beradunya nyali. 

Segenap atribut dikibarkan; gemuruh suara koor; di atas rerumputan darah tumpah. 

Pemenang sebagaimana arang; mengangkat trophi; dengan bangga dipanggul; dibawa lari; sambil berkeliling pandang; menebar senyum dan suka cita. 

Yang kalah sebagai abu; tunduk lemas di pinggir lapangan; termangu sedih; ada tangis; dan mereka saling menghibur. 

Senin, 12 Desember 2022

KULLU NAFSIN DZAAIQOTUL MAUT

Telah wafat satu nama
Di ruang obituari
Dengan singkat dan jelas

Dengan duka secukupnya
Dan simpati sekadarnya
Sebagai ungkapan bela sungkawa

Setelah pralaya, 
pemakaman yang takdzim, 
dan tangis sanak kadang

Tuntas sudah hak dan kewajiban,  
hutang piutang,  
serta budi dan dendam

Jumat, 09 Desember 2022

SEKALI JOGJA

Di jantungnya Jogja
Sebagaimana langit
Saat sore miring
Terlampir sepanjang trotoar

Jogja dikepung rasa dan aroma
Di siang kering berangin
Atau malam panjang

Lesehan adalah malam kita berkumpul
Berbincang sebagai angin lalu
Ditemani wedang dan asap kretek

Kamis, 08 Desember 2022

BUMI ALIT

Jendela duniaku tiba-tiba lenyap
Kabar berita pun senyap

Aku diam terpana 
Menatap harap cemas pada layar
Jemariku memain
Meraba, memijat bahkan menangis

Jagadku menciut di balik tembok
Tak selebar daun kelor

Bagaimana aku dapat berbagi cerita?
Sedang kita diputus oleh jarak
Sekadar salam pun tak
Apa pula sua, hendak

Rabu, 07 Desember 2022

IBU MENANGIS

Ibu terisak, menangis sedih
Bahunya naik turun menahan sedu sedan
Di aling-aling senja wajahnya merah bara
Seolah salin sebagai kecewa amarah

Rumah-rumah telah runtuh berserakan
Puing-puing menimbun duka dan luka
Jeritan hilang tersapu angin
Nyawa sebagai tumbal bagi ibu bumi

Kemanusiaan dihempas hingga berkeping
Laut dan gunung meraung 
Tetapi api kecil tetap berkedip
Memberi samar terang pada pedih

Minggu, 04 Desember 2022

DEMIKIAN KOTA KECIL

Kehidupan malam adalah trotoar
Sinar lampu jalan yang sayup sampai
Lesehan dengan kopi tumbuk dan kue basah
Dilengkapi bincang dan angin

Sebuah beca parkir di pinggir menanti rejeki
Pengemudinya duduk menatap malam
Diantara dua jarinya terselip sebatang kretek
Asapnya membumbung menuju sepi

Sepasang kekasih lesehan di atas tikar
Segelas besar teh panas berdua
Dan pincukan sego pecel

Angin menerbangkan aroma
Malam kian langit di atas tiang
Lalu hilang dalam gelap

Jumat, 02 Desember 2022

SEDIKIT SISA TAHUN!!!

Akad nikah adalah hujan itu sendiri
Disaksikan berpasang mata yang menari-nari
Tidakkah malam adalah hak pengantin
Maka selimuti saja kamar dengan tabir gerimis

Dibeberapa sudut api pun mekar serupa kembang
Nyalanya mewarnai langit malam terakhir
Mari kita tiup serunai beramai
Ucapkan selamat tinggal pada berdesakan

Tunggu sebentar!, diletakkan di mana gerangan cinta? 
Dengan sedikit aroma alkohol tentunya wajahnya merona
Lalu sisa malam dipindah ke ranjang 

Malam pengantin memang panjang
Penuh bisik-bisik hingga cicak berkejaran
Namun kelambu telah menutup hingga berpeluh

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...