Senin, 26 Juni 2023

SENJA

Senja itu senjanya kemarau
Karena angin tengah samum
Setelah mandi pun tetap berpeluh
Tiada sejuk hanya sumuk

Debu berterbangan, Kedasih merintih di dahan mangga
Senja telah temaram
Rumputan pun kering dan meranggas

Sejenak senja tenggelam, malam dibentangkan
Panas tetap terbilang

Sebuah siklus kehidupan

Minggu, 25 Juni 2023

6 ATAWA FIRASAT

Ketika itu kepala kurebahkan di bahu kursi
Mataku terpejam tenggelam dalam senyap
Tiba-tiba cahaya putih serupa petir membesut tidurku
Seraut wajah menatap dengan cemas seolah memanggil
Sekejap kemudian penglihatan lenyap berganti sunyi yang pekat

Aku terbangun dan terduduk sambil termangu
Setengah terkejut kupandangi sekeliling
Pertanda apa ini? Sebuah firasat? 

Sisa malam kuhabiskan dengan gelisah
Mata hanya bisa nyalang tanpa kantuk
Kokok ayam pertama telah lewat jauh
Perlahan waktu berjalan mendatangi dini hari


Selasa, 20 Juni 2023

KULIT

Tidakkah bulu meremang ketika kita bersentuhan
Kulitmu lembut hamparan beludru
Nafasmu terasa hangat 
Berhembus perlahan di kudukku

Satu ketika jemari kita bersatu saling genggam
Ada aliran hangat seperti degup menjalar ke atas
Kulit wajah pun semu merona
Memompa bahagia hingga menembus pori

Ada kalanya bibir kita saling mengulum
Bertukar aroma yang pekat
Bau tubuhmu begitu dekat begitu lekat
Lalu kita berpelukan dalam hening

HIDUNG

Beraneka aroma hilir mudik di depan hidung
Antara harum yang terhingga dan bau menusuk
Adakalanya membangkitkan kenangan seringnya hanya sambil lalu

Hidung terkadang mencium kehidupan yang riang ria
Juga pesing di marka jalan dekat pos ronda

Dari hidung kita mengencani dunia yang fana

TELINGA

Sekadar telinga menangkap suara di kesunyian
Hatiku pun turut bertalu
Tentang tembang tanah dan air mata
Betapa jiwa di cengkraman haru

Angin merambati, menggiring
Menyesaki genderang telinga
Semilir suaranya sayup sampai
Mengunggah rindu dendam

Terkadang alunan suara tak kenali hati
Lewat hanya sebagai sekumpulan nada di angin lalu
Tak kesan hanya saja cukup merenung
Lalu sekilas hilang dari ingatan

Senin, 19 Juni 2023

MATA

Sekilas mata berkedip
Memilah terang dari gelap
Memerangkap kesan
Dan membaca pesan

Obyek terungkap sebagaimana fragmen
Tentang betul salah yang kelabu
Ketika dosa tertangkap hingga katarak
Dibasuhnya luka oleh air mata

MULUT

Sebagai tempat bercampurnya segala rasa dan ghibah
Liur membasahi sekujur mulut
Pelumas bagi tenggorokan
Selama debat kusir yang intens

Lidah adalah pemandu yang memilah
Ketika mulut menganga
Segala apa mencoba masuki
Hanya yang terkuat dapat melintasi

Secara berkala mulut dibersihkan
Dari noda dan dosa
Setelah kumuran genap terakhir
Setelah hari tetap berakhir

Rabu, 14 Juni 2023

PUNTUNG

Tiga batang puntung rokok adalah jumlah lamunanmu pada itu malam
Sisa asapnya memadati kamar hingga sesak dada dibuatnya
Selayaknya mengenang, matapun merah Kombinasi insomnia dan pikiran yang terus bertalu

Di luar, kelam mengepung berkawan dingin bediding
Dari angin-angin cahaya lampu berusaha keluar menerjang
Bertiga dengan angin dan bau apek rokok
Mengundang serangga untuk meregang nyawa di bawah lampu

Pada jendela tempat berlabuhnya jantung hati
Kacanya buram oleh tetesan air mata kekasih
Ku layangkan pandang hingga pedih peri 
Dan rokok terakhir dibakar tunai

Di saat kenangan kian mengendap 
Segenap pikiran senyap
Maka seluruh luruh jadi abu, lenyap
Menjadi tiga batang puntung rokok

Jumat, 09 Juni 2023

MEMBACA

Matanya lekat menatap garis tangan
Dibacanya Tuhan serta rahasia-Nya
Antara garis dan lengkung
Serta nasib yang menelikungnya

Lalu selembar kartu diletakkan di atas meja
Diejanya gambar dengan ilham
Dan gambar menjawab dengan gamblang; 
lubang kubur serta tengkorak bersandar pada sekop

Setelah genap menerjemahkan tanda
Setelah grambyang kehendak semesta
Setelah saran yang menggiring akal sehat
Ditukarnya nasib dengan segenggam uang receh

MENDUA

Sesungguhnya mata ini tak sengaja menoleh
Namun hati memang tengah berpindah

Siluet itu datang tanpa tedeng aling-aling di sisi garis pandang
Tak genap. Hanya saja garis tubuhnya ramping

Ah, memang mata kadang nakal selagi melirik
Kombinasi antara kagum dan kesengsem

Ketika berpendapat mulai berpihak
Perbandingan yang berat sebelah sebagai predikatnya

Sedangkan cinta adalah bagian tersulit dari kompromi
Karena hanya bimbang yang diraihnya

Selasa, 06 Juni 2023

HUJAN DATANG LAGI TANPA KULO NUWUN

Langit malam pada itu waktu genap gelap
Tetapi tak ada mendung yang mengendap
Karena Juni sumuk seperti biasanya
Kapuk randu tengah pecah ratna

Hujan memang menyambangi pelataran
Suaranya sedikit berisik hingga menetes di teritis
Tak deras tak juga bergegas
Hanya saja aromanya memenuhi rongga dada

Seperti biasa hujan datang ditunggangi dingin
Ketika ia pergi dengan memunggungi angin
Yang tertinggal hanyalah basah di sekitar
Dan malam merambat kian kelam dan sunyi

Sabtu, 03 Juni 2023

SEMBAH HYANG

Pejamkan saja mata hingga bersua hening
Lalu pusatkan pikiran pada satu titik
Rapalkan japa mantra dengan segenap hati
Hingga luruh setiap doa di alam kesunyatan

Setelah tenggelam dalam lautan ekstase
Camkan suara dari kesunyian
Dengan laku dan puja
Kita moksa dari dunia yang fana 

Sebagaimana manunggalnya hati dan pikiran, 
seumpama mimi lan mintuno, 
esa hilang dua terbilang, 
lalu lebur jadi satu. 

Kamis, 01 Juni 2023

ADALAH PANAS MENGENDAP

Sesungguhnya sama sajalah siang bagi kemarau
Gemerisik angin, 
dan dedaunan jatuh di bumi lata
Perdu dan rumput meranggas

Panas menyergap lewat jendela, 
kolong pintu, 
lubang angin, 
bahkan para-para. 
Datang dan pergi karena angin

Jika hari itu tak berangin
Rebahkan saja jiwa lelah, 
di lantai ubin bermotif geometris
Rangkailah mimpi hingga basah keringat

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...