Kamis, 29 Mei 2025

ARUPADHATU

Sirna ilang kertaning bhumi
Manunggal ing kawula Gusti
Senyap
Hampa
Singularitas

RUPADHATU

Kita bisa saja menolak omong kosong dan melepehnya
Melengos pandangan dari sebuah ketimpangan
Setidaknya menohok halus sebuah kenyataan

Nyatanya kita masih termakan iklan
Jargon dan pekik yel-yel penuh amarah

Kesadaran memang hanya jalan sempit
Lurus tak riak
Sunyi tanpa bunyi
Sebuah jalan pedang

Rabu, 28 Mei 2025

KAMADHATU

Kuingat puting susumu
Kuraba dalam pikiran
Kutelusuri resam tubuhmu
Kuraih beludru sutra dusun 
Kutelisiki kobar matamu
Kuterbenam dalam api
Kusesapi bibirmu diantara semak perdu
Kuterlena bau birahi

Waktu melesat 
meninggalkan mimpi 
menanggalkan harap 
menunggalkan badani 
asyik masyuk sendiri

Rabu, 21 Mei 2025

TAKUT

Takut menggiring pikiranku 
berandai hingga terjerumus 
terjerembab dalam Palung

Tak ada tangan menarik 
hanya harap cemas mengusik
menyisakan kerusakan otak

Sabtu, 17 Mei 2025

EKSTRIM

Tak hujan hingga air
Tak semak dilalap api
Ketika banjir menjadi bah
Maka hutan kayu bakarnya

Musim tiada tentu
Tangan manusia memain
Bencana atas tanah
Tumpah mengalir darah

Sebagaimana kotak Pandora 
Sakit penyakit serta wabah
Mengisi penuh hingga dasar
Namun diakhir kisah selalu ada harapan

MENGAPA CINTA

Tidakkah amarah mempertajam cinta
Diantara rindu dan benci yang menelisik
Bilah cemburu diasah hingga asih
Lalu dihunjamkan hingga tetes air mata

Seberapa duka merepih cinta
Hingga gelap mata menampik
Sekeras hati menukas 
Selekas bibir berbisik

Sebab apa api
Memang penyucian 
Tak lain tak bukan
Hanya cinta

Kamis, 15 Mei 2025

PANCAROBA

Pancaroba datang mencangking sakit penyakit
Panas hujan menyapu silih berganti 
Terbawa angin dan bediding
Seperti hati, arahnya lekas beralih sepi hingga pedih

Panen gadu menanti gilir
Sawah tadah telah semak
Padi merunduk keberatan bulir
Gelatik berterbangan dalam kelompok

Di rumah desa berlatar pagi
Pawon hangat oleh api dan kopi
Semerbak nasi sisa
Digoreng sebagai sarapan

Jumat, 09 Mei 2025

KATA

Sebermula adalah kata
Lalu kata melahirkan makna
Dan makna menjadi mantra

Tanpa swara
Tiada jiwa
Hanya puja

Tanpa alir
Hanya alur
Telisik kata

Senin, 05 Mei 2025

WARIS 2

Sepetak tanah tadah hujan
Dan harapan sebagai tanaman
Umbi melesak hingga tanah
Merana daunnya diterpa panas

Sekadar keringat tak cukup melumas
Pohon telo jua meranggas
Warnanya kerdil menguning 
Jatuh di pangkuan tanah kering 

Mimpi dibenamkan dalam
Melewati sulur dan akar nestapa
Sambil menghitung hujan
Menanti panen adalah berjudi dengan langit

Minggu, 04 Mei 2025

WARIS 1

Dalam alir darah kita percaya
Bersaudara hingga pohon keluarga
Satu susuan secarik kain gendongan
Dan usia mengukuhkannya

Adakalanya kita bertengkar
Karena bodoh sebagai pemicu
Ibu pun pilih kasih bagi si Ragil
Kakak merasa berhak karena darah

Ayah wejang, sak pikul sak gendongan
Maka rumah seisi terbagi
Sawah ladang tetap ditanami

Ketika mangkat
Tiada lagi baku hantam
Semua Lego lilo ing pandum

Kamis, 01 Mei 2025

GENERASI

Tak hilang generasi hanya waktu
Garis hereditas. Keturunan.
Dari kromosom yang terjaga
Sidik jari kehidupan

Sebagai gelombang ia menyapu
Awal dan akhir
Tanda bagi zaman
Tera sebagaimana waris

Namun tiada ada abadi
Saat tahun keemasan teja
Bayang memudar
Hilang jejak

EMBUN

Ku singkap embun di selasar Di balik daun seperti biasanya Dan pagi masih di timur Seperti kemarau yang telah lampau  Burung masih memamerka...