Jumat, 31 Maret 2023

SEDARAH

Kita bersumber dari satu nadi
Mengaliri merahnya dengan berani
Walau menghisap isi bumi yang sama
Namun tak bersama menghitung hari

Banyak waktu terbuang percuma
Sekian pikiran dimamah
Pertemuan tak jua silam
Hanya lah sekadar sua terbilang

Langkah pertama
Wajah tiada bersitatap
Setiap jejak yang terpeta
Memunggungi segenap kodrat

Rabu, 29 Maret 2023

WAKTU HUJAN SORE-SORE

Dari bingkai jendela hujan merambah
Mendahului matahari terbenam
Setelah sepeminum teh berlangsung
Petir memamerkan lidahnya

Hujan kian deras hingga putih mata
Dedaunan merunduk menanggung beban
Satu dua titik air jatuh ke lantai
Menjadi sejalur genangan kenangan

Langit sore itu masih saja murung
Tiada burung melintas. Hanya angin
Hujan sebagai tirai menghalangi pandang
Sayup-sayup suara adzan memanggil

Senin, 27 Maret 2023

AWAL RAMADHAN YANG BASAH

Demikian tangis bersua Ramadhan
Mendatangi sorenya dengan derai hujan
Ketika pintu maghrib terkuak
Semburat temaram teja merebak

Malam masih muda, ketika itu hujan rintik
Segenap gemintang berbaris membentuk shof
Di hamparan langit mereka ruku' 
Hingga menetes air mata di bumi lara

Tanah telah basah terpercik air
Jalan setapaknya licin dikandung gelap
Berliku hingga ujung penantian 
Sebuah pintu terbuka dan adzan didengungkan

Minggu, 26 Maret 2023

FITNAH

Demikian fitnah menyapu bagai badai
Kata-kata surut menjauhi garis pantai
Lalu ia mengamuk sebagai tsunami

Ketika amarah datang bergelombang 
Membentur tembok memecah karang
Meniup hingga sekam arang

Memang lukanya cepat mengering
Namun bekasnya tak hilang
Sebagai segaris samar kecewa

Selasa, 21 Maret 2023

KELUARGA

Keluarga adalah rumah tembok tua yang dilabur oleh kapur putih
Di belakangnya tumbuh pohon buah-buahan dengan segenap kasih sayang
Tanaman empon-empon, bumbu bagi setiap ucap dan laku
Sedikit gulma dan perdu liar sebagai pemanis 

Tanahnya dibatasi oleh rumpun secang 
Berbatang getas dan berduri rapat
Pelindung bagi cinta yang berbiak di tanah luhur
Juga dari garangan yang mencuri karena lapar

Di samping, berbaris rapi kandang dan tarangan
Rumah bagi penghuni pekarangan dan onggok jerami
Suaranya ramai ketika pagi bersua matahari
Pedet berlari, meloncat-loncat gembira setelah kenyang menyusu

Di depan rumah adalah sepetak taman bunga
Taman dimana tangan dingin emak merawatnya dengan telaten
Kenikir dan jawer kotok mendominasi, juga rerumputan dan warna pelangi
Kembang sepatu dan kecubung berbagi warna di sela-selanya

Di dalam rumah dengan ruang yang luas dengan langit-langit tinggi
Jendela terbuka lebar mengundang angin menari di para-para senja
Di ruang tengah kita berkumpul berbagi cerita
Ditemani kopi tumbuk dan singkong goreng

Suara adalah bagian terakrab dari keluarga
Dari tangis adik bayi hingga tertawa lepas yang menyesaki ruang
Bisik-bisik ghibah di dapur penuh jelaga
Hingga teriak marah abah pada pagi yang tak bersahabat

Jumat, 17 Maret 2023

SUARA HUJAN KAH, GERANGAN?

Langit tengah menggapai 
Di kisi malam ia menjuntai
Lalu disematkannya hujan
Pada pijar lampu taman

Kilat menyayat
Menyobek langit dengan ratapan
Sekejap terang benderang
Lekas kembali senyap

Pada persimpangan angin dan angan
Langit menggeram merah
Suaranya dikandung amarah
Adakah hujan berjatuhan?

Selasa, 14 Maret 2023

TA'ARUF

Kita coba persatukan dua dunia, 
dengan segala hiruk pikuknya
Menjadikannya seimbang,
bersama segenap muatannya

Setelah terpegang sebuah nama
Kita selidiki bibit, bobot dan bebet
Lewat cerita yang mengalir, 
kabar yang terlampir

Jika telah penuju
Hati pun terikat rindu
Maka kabar dilayangkan
Dan tali jodoh dikaitkan

Sabtu, 11 Maret 2023

BATUK

Di punggung bungkukmu yang renta, 
pohon mati meranggas
Sementara batukmu melepas amarah
Memuntahkan awan panas ke bumi lata

Di atas, langit terhalang oleh tirai
Warnanya menyesakkan 
Debu melanglang hingga jauh
Mengusung segenap kematian

Ternak gelisah, 
orang berlarian, 
gerimis kerikil, 
seperti gabah di tampi

Sedemikian alam membersihkan dirinya

Kamis, 09 Maret 2023

BERSAMA MUSIK

Tidaklah hari-hari melahirkan musik
Antara panas mentari dan gerimis musim
Bahkan radio usang jua, 
memuntahkan suara serak

Di ujung gang sambil merayakan musik,
dengan gitar dan satu dua botol anggur murahan
Lagu disuarakan sepenuh penghayatan
Menjadi gemintang yang menghiasi malam

Nada tak pernah hilang senyap
Selalu mencari inang
Lalu bersemayam di haribaan hati
Diaspora, terbang di awang-awang sebagai gembira nan pedih

Rabu, 08 Maret 2023

WANITAKU WANITAMU

Ke dadanya yang tipis kita menyusu
Karena darinya menetes candu
Sedangkan kita butuh dekap
Hingga nafas tersengal

Tetek kempesnya sekisut harap
Serata tanah merah
BH pun tak dapat menyunggi
Namun tetap saja putingnya dikulum

Sebagai pelimbahan bagi kasih sayang
Diperahnya susu dan perih
Hingga menetes di tubuh ibu bumi
Lalu disodorkan ke mulut yang nganga

Minggu, 05 Maret 2023

PAGI INI DI ATAS AMBEN

Dingin meruyak di kaki
Karena sarung tak menutupi
Padahal ada kehangatan 
di sela kelimannya

Dipan di mana tubuh berlabuh
Sebagai dermaga bagi rasa lelah
Hanya ada kantuk setangkup
Tiada lelap setelahnya

Ku coba melepas sauh melarung mimpi
Namun angin buritan tiada berhembus
Walaupun mata terpejam mencoba menelusuri
Tetap saja pikiran mengendap di tempat

Sabtu, 04 Maret 2023

KU BASUH AIR MATA

Di kelopak matamu
Linangan air mata
Jatuh ke haribaan

Pada ibu bumi
Tetesannya dihisap akar 
Menjadi kehidupan

Sebagaimana daun berguguran
Mata air mata
Membasuh duka lara

Kamis, 02 Maret 2023

MENYUSUN MASA DEPAN

Sebagaimana teka teki
Kita pilih temanya
Antara menggapai bintang
Atawa selangkah ke seberang

Harganya tak terbilang 
Akumulasi kegagalan, 
waktu yang terbuang, 
serta sakit penyakit

Namun langkah perlu cerdik 
Sebagai kuda catur
Atau pula selicin ular

Ketika telah tiba di puncak
Di bawah, jurang pemisah
Dan nyaris putus asa

Rabu, 01 Maret 2023

DARIPADA ITU SURAT

Sungguh sakti itu surat
Diemban perintahnya ringkas
Dilahapnya ribuan jiwa tumbal
Memerosokkan jutaan sukma di balik jeruji

Sungguh super itu surat
Dijegalnya itu tetua Semar
Lompatan ke depan jenjang tangga
Sambil menulis ulang sejarah

Sungguh perkasa itu surat
Tatanan di porak porandakan
Benar dan salah dibolak balik
Hingga menjadikan negara sebagai konglomerasi kekerabatan

ANAK

Diasuhnya doa dan birahi Hingga menetes Eros Sebagaimana puja Kama Ratih Kau mendatangi dunia dengan polos Lalu disadapnya setiap tetes kehi...